POTENSI SENYAWA SALISILANILIDA DARI MINYAK GANDAPURA SEBAGAI ANTIINFLAMASI DAN ANALGETIK SECARA IN VIVO

  • Erwin Indriyanti

Abstract

Pemberian obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) merupakan pilihan terapi pertama pada
pengobatan nyeri dan peradangan. Beberapa derivat amida yang ada, menunjukkan khasiatnya
sebagai antiinflamasi, antidegeneratif, antikanker, antimikroba dan analgetik salah satunya adalah
salisilanilida. Prekursor sintesis salisilanilida adalah asam karboksilat, menggunakan metil salisilat
alami dari minyak gondopuro dan amina secara sonokimia dengan bantuan pereaksi kopling
Desiklokarbodiimida (DCC). Penelitian bertujuan untuk melakukan sintesis derivat amida
menggunakan pereaksi kopling DCC dengan metode sonokimia pada waktu 7 jam. Identifikasi
senyawa hasil sintesis dengan cara elusidasi spektrum menggunakan spektrofotometri inframerah
(FTIR-ATR), Gas Chromatography–Mass Spectrometry (GC-MS) dan uji aktivitas antiinflamasi dan
analgetik secara in-vivo. Campuran disonikasi selama 7 jam dengan suhu ±0oC, kemudian didiamkan
dalam kulkas selama semalam, dievaporasi pada suhu 65oC. Endapan yang terbentuk disaring dengan
Buchner, dicuci menggunakan akuades dingin dan dicuci kembali menggunakan metanol. Kristal
yang diperoleh kemudian dikeringkan dalam oven dengan suhu 40ºC sampai kering, kemudian
ditentukan % yield senyawa hasil sintesis. Pengujian meliputi uji organoleptis, titik lebur, kelarutan,
FTIR, GC-MS Uji aktivitas antiinflamasi dan analgetika secara in vivo. Hasil penelitian menunjukkan
senyawa salisilanilida dapat disintesis pada waktu 7 jam dengan hasil % yield sebesar 27,55%. Hasil
sintesis dapat melebur mulai dari suhu 218-222°C dan dapat larut dalam metanol, etanol, kloroform,
dan eter tetapi tidak larut pada akuades. Pengujian FTIR pada senyawa salisilanilida menunjukkan
adanya gugus -OH fenolik, C-H aromatik, C=O amida dan C=C aromatik. Senyawa hasil sintesis
menghasilkan kelimpahan sebesar 2,43%, Persentase daya antiinflamasi paling tinggi yaitu pada
sintesis dosis 3 (7,56 mg/ 200 gram BB Tikus) sebesar 44,46 % dan efek analgesik paling tinggi
adalah sintesis dosis 4 (10,08 mg/ 200 gram BB Tikus).

Kata kunci: Analgetik, Antiinflamasi, Minyak Gandopuro, In vivo, Salisilanilida

Published
2024-09-27
How to Cite
Erwin Indriyanti. (2024). POTENSI SENYAWA SALISILANILIDA DARI MINYAK GANDAPURA SEBAGAI ANTIINFLAMASI DAN ANALGETIK SECARA IN VIVO. REPOSITORY STIFAR. Retrieved from https://repository.stifar.ac.id/Repository/article/view/703
Section
Articles

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 > >>