Pelatihan Pembuatan Yoghurt Labu Kuning sebagai Ide Usaha di Desa Wisata Jamalsari Kota Semarang Pada Masa Pandemi Covid-19
Abstract
Pandemi COVID-19 telah menyebabkan dampak dari banyak sektor, termasuk
melemahnya bidang perekonomian di berbagai daerah. Salah satu daerah yang
terdampak pandemi COVID-19 adalah Desa Wisata Jamalsari. Sektor yang paling
terdampak adalah rumah tangga karena merupakan sektor yang tidak melakukan
aktivitas ekonomi. Akibatnya, masyarakat harus berusaha bagaimana caranya untuk
dapat bertahan dalam kondisi yang tidak menentu tersebut. Salah satu cara untuk
dapat mengembangkan potensi serta kreativitas masyarakat adalah dengan cara
mengikuti suatu pelatihan guna meningkatkan keterampilan. Pelatihan yang dilakukan
dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah pembuatan produk makanan sehat
dengan memanfaatkan hasil bumi yang terdapat di Desa Wisata Jamalsari yaitu labu
kuning. Desa ini mendapat julukan sebagai Kampung Tematik Labu karena terdapat
banyak budidaya tanaman labu kuning. Tujuan pengabdian ini adalah untuk
memberikan penyuluhan dan pelatihan terkait pembuatan produk yoghurt yang
berbahan dasar susu dan labu kuning agar dapat meningkatkan kreativitas
masyarakat dalam mengembangkan ide usaha di masa pandemi. Yoghurt labu kuning
merupakan produk inovasi fermentasi berbahan dasar susu dan labu kuning. Metode
pengabdian yang dilakukan dengan cara survei lapangan, rapat koordinasi tim
pengabdian dengan mitra, kemudian penyuluhan dan pelatihan dengan warga.
Sasaran pengabdian dapat menerima dan mengikuti pelatihan dengan sangat
antusias, lancar dan tertib. Seluruh peserta sangat tertarik dengan pelatihan yang
telah diberikan. Menurut warga, materi yang disampaikan juga sangat jelas dan
sebagian besar tertarik untuk mengembangkan produk yoghurt labu kuning sebagai
ide usaha karena alat, bahan dan proses pembuatan sangat mudah disiapkan serta
dipraktikkan.