Pengaruh Konsentrasi Lidah Buaya (Aloe vera (L.) Webb) Sebagai Mucoadhesive Agent pada Karakteristik Fisik Mikrogranul Ranitidin HCl
Abstract
Ranitidin HCl merupakan antagonis reseptor H-2 yang digunakan secara luas untuk pengobatan ulkus lambung, ulkus duodenum. Ranitidin HCl memiliki waktu paruh 2-3 jam, sehingga menjadi pertimbangan dibuat sediaan sustained release. Tujuan penelitian ini adalah membuat formula dalam berbagai konsentrasi dan mengevaluasi mikrogranul Ranitidin HCl. Mikrogranul dibuat dengan metode granulasi basah menggunakan lidah buaya sebagai polimer bioadesif. Peningkatan konsentrasi lidah buaya menurunkan kecepatan alir, dan mempengaruhi kelembapan granul, swelling index, daya bioadesif, efisiensi disolusi, SEM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lidah buaya dapat digunakan sebagai mucoadhesive agent pada sediaan mikrogranul sustained-release ranitidin HCl untuk penyakit gastrointestinal