OPTIMASI HIDROKSIPROPIL METILSELULOSA (HPMC K100M) DAN POLIVINIL ALKOHOL (PVA) SEDIAAN EDIBLE FILM EKSTRAK ETANOL SAFFRON (Crocus sativus L.) SEBAGAI ANTIBAKTERI Staphylococcus aureus
Abstract
Saffron (Crocus sativus L.) merupakan salah satu tanaman yang banyak
digunakan untuk pengobatan dan kosmetika. Saffron (Crocus sativus L.) memiliki
kandungan crocin, crocetin, picrocrocin, dan safranal, di mana crocin, picrocrocin
dan safranal merupakan senyawa yang dapat memberikan efek farmakologis salah
satunya antimikroba.
PVA memiliki kemampuan elastisitas yang tinggi namun kemampuan plastisitas
rendah sehingga menyebabkan edible film mudah melekat satu dengan yang
lainnya. HPMC K100M memiliki plastisitas yang tinggi dan elastisitas rendah
yang menyebabkan film rapuh dan mudah robek. Penelitian ini dilakukan optimasi
HPMC K100M dan PVA pada karakteristik uji pH, uji ketebalan, uji waktu
melarut, uji daya serap air dan akrivitas antibakteri untuk menentukan formula
optimum. Perbandingan HPMC K100M dan PVA ditentukan berdasarkan Design
Expert 10.0.1 metode Simplex Lattice Design secara berturut-turut adalah Run I
(6%:2%), Run II (4%: 4%), Run III (4%:4%), Run IV (3%:5%), Run V (5%:3%),
Run VI (2%:6%), Run VII (2%:6%), dan Run VIII (6%:2%). Formula optimum
dibuat dengan spesifikasi yang sama menghasilkan rerata uji pH 6,06, ketebalan
0,023 cm, waktu melarut 44,32 detik, daya serap air 60,98% dan daya hambat
antibakteri 0,809 cm. Hasil uji dengan one sample T-Test menunjukkan bahwa
hasil dari semua pengujian yang diperoleh antara prediksi dengan hasil percobaan
berbeda tidak signifikan.